
JAKARTA, zonabisnis.id – Untuk ke sembilan kalinya PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul kembali membuka Gerai Sehat Sido Muncul di rumah sakit-rumah sakit di Indonesia.
Kali ini, gerai ke sembilan dibuka di RSU Bunda Margonda Depok. Peresmian Gerai Sehat Sido Muncul ini bersamaan dengan seminar bertajuk “Peran Dokter pada Transformasi Jamu dalam Dunia Kedokteran sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Margonda, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2025).
Menurut Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, pembukaan gerai sehat ini sebagai wujud inovasi untuk memperkenalkan obat herbal kepada masyarakat.
“Peluncuran Gerai Sehat Sido Muncul di RSU Bunda Margonda Depok merupakan bentuk kerja sama kesembilan dengan rumah sakit,” ucap Irwan.
Sebelumnya, kerja sama tersebut dilakukan dengan RS Panti Wilasa Semarang, RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari Canti Ubud Gianyar Bali, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS Ukrida Jakarta, serta RS Unggul Karsa Medika Bandung.
Terobosan yang inovatif
Lewat kerja sama dengan dengan rumah sakit, Sido Muncul ingin memperkenalkan obat herbal agar bisa mendukung dan mengoptimalkan kesehatan masyarakat.
“Ini sebagai terobosan untuk masuk ke rumah sakit secara formal. Kami hadir di RS supaya pasien bisa menentukan alternatif pengobatannya sendiri,” tambahnya.
Adapun produk-produk yang hadir di gerai tersebut sudah melewati berbagai tahapan penelitian. Kualitas produksi juga terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku.
“Semoga obat herbal yang berasal dari kekayaan alam Indonesia dapat diterima secara luas serta menjadi pendamping atau pendukung layanan kesehatan formal,” imbuh Irwan.
Dokter dukung langkah Sido Muncul
Salah satu peserta seminar, Dokter Anestesiologi dr Amelia Martira juga mengapresiasi pembukaan Gerai Sehat Sido Muncul ini. Apalagi produk Sido Muncul sudah menjalani uji klinis.
Menurutnya, metode pengenalan obat melalui gerai sehat adalah langkah yang tepat. Katena bisa memberikan kesempatan kepada pasien untuk memilih obat yang tepat bagi dirinya.
Karena menurutnya, pengobatan alternatif yang berasal dari budaya sendiri dapat memperluas khazanah dalam memberikan pengobatan holistik kepada pasien.
“Semoga penelitian klinis dan pengembangan jamu sebagai metode pengobatan bisa menghasilkan obat-obatan yang tidak kalah dengan pengobatan ala Barat,” tutur dr Amelia.
Penulis: Joko || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses