
JAKARTA, zonabisnis.id – Industri galangan kapal Indonesia siap membangun berbagai jenis kapal untuk memenuhi kebutuhan perkapalan dalam negeri.
Ketua Umum Institut Galangan Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo), Anita Puji Utami, memastikan, pemerintah tidak perlu meragukan kapasitas galangan kapal dalam negeri, baik dari segi ketersediaan ruang produksi maupun sumber daya manusia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto marah setelah mengetahui banyak galangan kapal Indonesia yang menganggur akibat minimnya pesanan, baik dari pemerintah, BUMN, maupun sektor swasta.
Anita mengakui, dock space untuk pembangunan kapal baru di galangan dalam negeri banyak yang menganggur akibat sepinya order dalam beberapa tahun terakhir.
“Padahal, industri galangan kapal telah menginvestasikan dana besar untuk membangun fasilitas produksi, terutama sejak diterapkannya kebijakan asas cabotage yang meningkatkan kebutuhan kapal dalam negeri,” katanya.
Anita juga mengungkapkan bahwa galangan kapal Indonesia sudah berpengalaman dalam membangun berbagai jenis kapal, termasuk tanker, bulk carrier, kapal kontainer, tug and barge, hingga kapal perang seperti offshore patrol vessel, light frigate, dan kapal selam.
Baca juga:
- Kunjungan Kapal ke Pelabuhan Batam Naik 24.818 Call
- Perguruan Tinggi dan UMKM Bisa Dapat Izin Tambang
Saat ini, industri galangan nasional memiliki kapasitas membangun sekitar 900 kapal per tahun dengan 24.000 dock space untuk reparasi kapal.
Iperindo telah mengidentifikasi kebutuhan kapal dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertahanan, Bea Cukai, Basarnas, Bakamla, serta pemerintah daerah.
Selain itu, permintaan kapal juga datang dari sejumlah BUMN, termasuk PT Pertamina, PT Pelindo, PT PLN, PT Bukit Asam, PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT Pelni.
Dalam upaya mengatasi tantangan yang dihadapi industri galangan kapal, Anita meminta agar kementerian, lembaga, dan BUMN lebih mendukung kebijakan Presiden Prabowo untuk memprioritaskan produksi kapal dalam negeri.
“Pembangunan kapal pada galangan dalam negeri akan memberikan multiplier effect yang luas terhadap sektor ekonomi lainnya seperti industri komponen, asuransi, perbankan, jasa survei, biro klasifikasi, dan sebagainya, dalam rangka mendukung target pertumbuhan ekonomi 8%,” tegasnya.
Anita juga menyoroti bahwa industri galangan kapal adalah sektor padat karya, padat modal, dan padat teknologi yang mampu mengurangi angka pengangguran serta mendukung program pengentasan kemiskinan.
Selain itu, keberadaan industri ini juga akan mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah (UKM) di sekitar lokasi galangan kapal, sehingga turut meningkatkan perekonomian daerah.
Penulis: R-11 || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses