
JAKARTA, zonabisnis.id – Mobil listrik nasional hasil kerja sama dengan Geely Automobile Ltd ditargetkan bisa diproduksi pada 2025-2026 mendatang.
Kehadiran mobil listrik nasional ini, diharapkan bisa merangsang daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik berbasis baterai, sehingga mempercepat pembentukan ekosistem electric vehicle (EV) untuk menuju Net Zero Emission (NZE) di 2060 mendatang.
“Saya meminta salah satu guru besar dari ITB, Prof Satrio untuk mengumpulkan dari UI, ITS, UGM, dan ahli-ahli kita untuk kerja sama (membentuk tim riset). Presiden sudah setuju,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dalam eminar Nasional IKAXA 2023 di Jakarta, Kamis (14/9/2023).
“Sehingga tahun 2025 atau paling lambat 2026, kita sudah punya mobil listrik yang dibuat bangsa sendiri,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Luhut menyatakan bahwa Geely merupakan salah satu produsn mobil listrik asal China terbesar di dunia yang sangat berminat untuk berinvestasi di RI.
Bahkan, mereka membuka peluang untuk menjalin kerja sama strategis bersama Indonesia. Salah satunya ialah membuat produk kendaraan listrik lokal, yang mana seluruh aktivitas dari studi dan pengembangan, sampai pada produksinya, dilakukan di Indonesia oleh orang lokal.
“Kita sudah bicara sejak beberapa bulan lalu, tapi puncaknya dua haru lalu. Saya tanya ke mereka, bisa tidak join research? Buat dengan Indonesia dan buat mobil EV di Indonesia. Mereka bilang bisa,” kata Luhut.
“Presiden juga setuju. Iya (nantinya) merek lokal,” tambah dia.
Sebagai gantinya, Indonesia akan menyuplai nikel ore sebagai bahan baku utama pada baterai kendaraan listrik ke Geely.
Sumber: R-13 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses