JAKARTA, zonabisnis.id – Penyedia alat berat terintegrasi PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) merilis Laporan Keuangan (Unaudited) triwulan I tahun 2024 yang mengalami pertumbuhan pendapatan sebesar 1,30% yoy.
KOBEX meraih pendapatan sebesar Rp531,94 miliar, naik 1,30% dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar Rp525,11 miliar. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh kinerja penjualan segmen-segmen usaha yang dimiliki Perseroan.
Andry B. Limawan, Direktur Utama PT Kobexindo Tractors Tbk mengatakan, strategi Perseroan untuk terus memperkuat lini produk unggulan non tambang membuahkan hasil. Tahun 2023 lalu,
Perseroan menambah lini produk baru dari Develon berupa excavator kelas 5-20 ton yang biasa digunakan untuk segmen infrastruktur atau konstruksi.
KOBEX berharap penjualan alat berat non tambang/ batu bara secara bertahap dapat terus bertumbuh dan mampu mengimbangi penjualan unit alat berat pertambangan batu bara.
Baca juga:
- United Tractors Tambah Kepemilikan Saham Supreme Energy Sriwijaya, Ini Alasannya
- Cinema XXI Catatkan Laba Rp154 Miliar di Triwulan I-2024
KOBEX saat ini memiliki empat segmen usaha utama yakni: 1) penjualan unit alat berat, 2) penjualan suku cadang, 3) jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan, serta 4) sewa (alat berat dan bangunan).
Penjualan unit alat berat (tambang dan non tambang) merupakan kontributor terbesar pendapatan secara konsolidasi. Segmen tersebut menyumbang 64,91% dari total penjualan pada triwulan I 2024.
Angka tersebut lebih rendah ketimbang kontribusi tahun lalu sebesar 69,93%. Hal tersebut menandakan adanya pertumbuhan kontribusi dari segmen-segmen di luar penjualan unit. Pada tiga bulan pertama 2024, KOBEX membukukan penjualan unit alat berat sebesar Rp345,29 miliar, terkoreksi 5,97% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp367,19 miliar.
Kontribusi pendapatan terbesar kedua bersumber dari segmen penjualan suku cadang dengan kontribusi 19,15%. Hingga akhir Maret 2024, segmen ini membukukan pendapatan Rp101,85 miliar, melonjak 47,30% ketimbang tahun lalu yakni Rp69,14 miliar. Pencapaian tersebut membuat segmen ini mengalami peningkatan pertumbuhan tertinggi dibandingkan lainnya.
Segmen usaha yang tumbuh terbesar kedua setelah segmen penjualan suku cadang adalah sewa. Segmen ini tercatat tumbuh dua digit, yakni 19% menjadi Rp32,49 miliar. Sebelumnya Rp27,30 miliar.
Adapun segmen jasa perbaikan dan kontraktor pertambangan membukukan pendapatan sebesar Rp52,31 miliar, terkoreksi 14,90% dari tahun lalu yaitu Rp61,47 miliar. Segmen ini berkontribusi 9,83% atau terbesar ketiga, terhadap pendapatan secara konsolidasi di triwulan III 2024.
Penulis: R-10 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses