YOGYAKARTA, zonabisnis.id – Momen perayaan dan liburan Idul Fitri 2024 belum membuahkan hasil positif bagi pengusaha hotel dan restoran di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.
Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta, tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel pada momen Idul Fitri di bawah target.
Menurut Ketua PHRI DI Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, pada Selasa (16/4/2024), meskipun jumlah pemudik yang masuk ke DI Yogyakarta diprediksikan naik hingga 6% dibanding tahun lalu, namun jumlah tersebut tampaknya belum berdampak signifikan bagi industri perhotelan.
“Kami kepleset di tanggal 8-10 April, dari target (okupansi) di 70% hanya tercapai 20-50%. Baru naik di tanggal 11 April 65% dan tanggal 12-13 rata-rata 85%,” jelas Deddy.
Baca juga:
- Grand Aston Puncak Hotel & Resort Hadirkan Malam Tak Terlupakan di Malem Tahun Baru
- Penipuan Belanja Online Gunakan AI Marak, Masyarakat Harus Waspada
Deddy mengungkapkan, tingkat okupansi kamar mulai berangsur turun pada 13-15 April 2024.
“Rata-rata (okupansi) kami hanya 80% maksimal, target 90% tidak tercapai,” ucapnya.
PHRI DI Yogyakarta mencatat kenaikan jumlah pengunjung baru mencapai puncaknya pada H+2 Idul Fitri. Kondisi tersebut juga terjadi di restoran dan kafe di wilayah DI Yogyakarta.
Meskipun masih belum memenuhi target, namun kinerja sektor perhotelan itu sesuai dengan proyeksi yang dikeluarkan PHRI pada awal Maret lalu yang memperkirakan tingkat okupansi di atas 70%.
Proyeksi itu berlaku utamanya untuk kota-kota tujuan pemudik. Sebagai informasi, pada tahun sebelumnya, Kota Yogyakarta bersama Malang dan Cirebon menjadi kota favorit yang banyak dikunjungi pemudik.
Penulis: R-10 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses