JAKARTA, zonabisnis.id — Tingginya pajak yang dibebankan untuk produk mobil menjerat laju penjualan. Dampaknya, selama satu dekade penjualan mobil domestik tidak mampu menembus angka 1 juta unit.
Menurut Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, dibutuhkan pemotongan pajak untuk kendaraan supaya penjualan mobil domestik bisa naik.
Bob mengatakan, pajak yang diterapkan ketika melakukan pembelian hingga kepemilikan mobil terlalu berlapis sehingga pasar juga sulit untuk tumbuh.
Menurutnya, pajak dari pemerintah pusat bisa dipangkas agar tidak mengganggu penerimaan pajak dari daerah, sedangkan pemda mencari sumber pemasukan lainnya.
“Sektor otomotif sudah menjadi tulang punggung pemasukan daerah. Berarti pusat ya paling gampang (disesuaikan),” ujarnya di xEV Center, Karawang, Jawa Barat, pada Senin (22/1/2024).
Di sisi lain, dia juga menyebut pemerintah bersama para pelaku industri harus bisa menetapkan proyeksi pasar otomotif sampai 2030, untuk menarik investasi dari luar negeri.
Bahkan idealnya penjualan mobil baru di Indonesia seharusnya sudah menembus level 2 juta unit per tahunnya. Pasar yang semakin bertumbuh juga memberikan kesempatan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) untuk berkembang.
Perkembangan pasar yang mampu menembus level 2 juta unit per tahun disebut akan membuat para pelaku usaha untuk menyusun skenario dan rancangan bisnis yang lebih terperinci.
“Kalau di situ sudah ada (konsensus dan kebijakan), mau ngomong IKN, lokalisasi, dan investasi mudah,” tuturnya.
Penulis: R-11 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses