JAKARTA, zonabisnis.id – Sejak tahun 2018, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memiliki program prioritas nasional yaitu Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Menurut Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara, Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Agus Sutoyo, pada media gathering di Jakarta, Selasa (5/8/2023), program ini mendapat dukungan dari Bappenas RI.
Program ini, lanjutnya, merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan.
Dengan program ini, tambah Agus Sutoyo, Perpustakaan Nasional terus bergerak untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang publik berbagi pengalaman, berlatih keterampilan dan kecakapan hidup, belajar secara konteksual untuk menjadi masyarakat produktif, mandiri dan sejahtera.
“Program ini terdiri dari kegiatan pendampingan, bimtek, bantuan TIK, bantuan koleksi siap pakai dan rak buku, dan perangkat jaringan untuk akses internet,” katanya.
Selain itu, jelas Agus Sutoyo, pegiat literasi secara nasional terus bertambah. Perpustakaan Nasional melihat potensi ini sebagai kekuatan yang harus dikolaborasikan melalui Akademi Literasi dan terus didorong perkembangannya.
Berdasarkan data terakhir Perpusnas (2022), tercatat tidak kurang dari 16.331 pegiat literasi tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.
“Tujuan dari Akademi Literasi ialah mewujudkan kolaborasi pegiat literasi melalui pemberdayaan masyarakat yang integratif dan partisipatif, serta meningkatkan nilai gemar membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat,” katanya.
Perpusnas Terus Tingkatkan Layanan
Sebagai instansi yang berorientasi pada jasa layanan, Perpustakaan Nasional terus berusaha untuk meningkatkan layanan secara prima.
Sejak 2015-2022, terjadi peningkatan signifikan terkait pemanfaatan layanan perpustakaan daring, mulai dari Khastara, e-resources, Indonesia One Search (IOS), iPusnas, dan Tanya Pustakawan melalui chat.
Hingga kini pemanfaatan layanan perpustakaan daring Perpustakaan Nasional, khususnya e-resources, banyak diakses para mahasiswa.
Kepala Biro Hukum, Organisasi, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Sri Marganingsih, menambahkan, acara Media Gathering ini merupakan upaya yang dilakukan Perpustakaan Nasional dalam rangka membina hubungan baik dengan rekan-rekan media.
Kegiatan ini sekaligus wujud dari kesadaran akan peran vital literasi dalam masyarakat, serta bagaimana media menjadi sarana utama dalam menyebarkan informasi dan pesan-pesan literasi yang bermanfaat.
Karena tugas mewujudkan masyarakat yang literat adalah tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa. Tentu didalamnya termasuk entitas Perpustakaan Nasional dan media.
Terutama dalam era digital dewasa ini, media memiliki peran besar dalam membentuk persepsi kita tentang dunia. Dengan kata lain, media memiliki peran yang sangat penting dalam mengedukasi, menginformasikan, dan menginspirasi masyarakat melalui informasi resmi, lengkap, dan akurat yang hanya dapat diperoleh langsung dari Perpustakaan Nasional.
Sumber: Joko | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses