JAKARTA, zonabisnis.id – Indonesia masih bergantung pada impor kedelai dari negara maju. Sepanjang Januari—September 2024, impor kedelai RI tembus US$1,15 miliar atau sekitar Rp18,14 triliun.
Amerika Serikat (AS) menjadi negara terbesar pengimpor kedelai dengan nilai US$1,03 miliar atau sekitar Rp16,24 triliun. Selain AS, Indonesia juga bergantung pada Kanada, Argentina, hingga Malaysia untuk memenuhi kebutuhan kedelai.
Menyikapi hal ini, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, pihaknya menargetkan Indonesia bisa menjadi negara swasembada pangan pada 2028 mendatang.
Swasembada pangan, lanjut Zulhas, bukan hanya sekadar komoditas beras, melainkan juga jagung, gula, kedelai, cabai, bawang, cokelat, kelapa, hingga kopi.
Sepanjang Januari—September 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor kedelai yang diterima Indonesia mencapai 2.162 ton.
Adapun, impor sepanjang periode tersebut bernilai US$1,15 miliar atau sekitar Rp18,14 triliun (asumsi kurs Rp15.771 per dolar AS). Jika ditelisik lebih jauh, tren impor kedelai yang diterima Indonesia bergerak fluktuatif dan cenderung menyusut dalam tiga tahun terakhir.
Pada 2018, total impor kedelai pernah mencapai 2.585 ton dengan nilai US$1,1 miliar. Setahun kemudian, volumenya naik 3,26% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 2.670 ton dengan nilai US$1,06 miliar.
Namun, Indonesia mulai mengurangi impor kedelai sebesar 7,3% dibandingkan periode 2019 menjadi 2.475 ton pada 2020. Kala itu, nilai impor kedelai mencapai US$1 miliar.
Setahun berlalu, volume impor kedelai kembali merangkak tipis 2.489 ton. Nilai yang digelontorkan adalah US$1,48 miliar. Lalu, pada 2022, tren impor kedelai terus melandai menjadi 2.324 ton dengan nilai US$1,63 miliar.
Sama hanya dengan tahun lalu, volume impor kedelai yang dilakukan Indonesia adalah sebanyak 2.274 ton dengan nilai US$1,47 miliar. Sepanjang periode itu pula, 2018 hingga Januari—September 2024, volume impor kedelai masih didominasi dari Amerika Serikat (AS).
Pada 2018, misalnya, volume impor kedelai dari AS menyentuh 2.520 ton dengan total nilai mencapai US$1,07 miliar, sedangkan total impor pada periode ini adalah 2.585 ton. Ini artinya, Indonesia sangat bergantung pada kebutuhan kedelai dari AS sebanyak 97,46% dari keseluruhan impor pada 2018.
Sementara itu, impor kedelai dari AS sepanjang Januari—September 2024 adalah sebanyak 1.925 ton. Nilai impornya mencapai US$1,03 miliar atau sekitar Rp16,24 triliun.
Penulis: R-09 || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses