SEMARANG, zonabisnis.id – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk menyerahkan 20.000 bibit ikan kepada Pemerintah Kabupaten Semarang untuk ditebar di Rawa Pening.
Bantuan yang diserahkan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Rawa Pening.
Pada kesempatan ini, Sido Muncul menggandeng Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU). Keduanya sepakat untuk ikut menjaga kelestarian Rawa Pening, salah satu ekosistem air tawar terpenting di Provinsi Jawa Tengah.
“Kalau Rawa Pening bersih dan terjaga, dampaknya besar. Pariwisata tumbuh, UMKM hidup, lapangan kerja terbuka, dan pendapatan daerah meningkat,” kata Direktur PT Sido Muncul, DR (HC) Irwan Hidayat.
Ia menegaskan, sejak tahun 2016, Sido Muncul telah mengembangkan solusi inovatif melalui produksi pelet biomassa dari enceng gondok sebagai energi alternatif ramah lingkungan. Ini dilakukan untuk menjaga kelestarian Rawa Pening.
Baca juga:
- Direktur Sido Muncul di FK IPB: Jika Bisa Berbasis Farmasi, Jamu Pasti Lebih Hebat
- Survei BRI: Triwulan I-2025 Pertumbuhan Bisnis UMKM Membaik
“Dulu kami sudah membuat pelet dan mesinnya, bahkan sudah diuji coba. Tapi tidak ada tindak lanjut. Padahal jika dikembangkan, ini bisa jadi solusi energi sekaligus membersihkan Rawa Pening,” ungkap Irwan.
Ia menambahkan, dukungan pemerintah pusat sangat diperlukan agar program konservasi dapat berlanjut dan memberikan dampak luas, baik dari sisi lingkungan, ekonomi lokal, hingga pariwisata.
Melalui kolaborasi ini, Sido Muncul dan LPBI NU berkomitmen untuk mendorong aksi berkelanjutan dalam pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.
Rawa Pening terletak di Kabupaten Semarang, keberadaannya memiliki fungsi vital sebagai penyangga air, pengendali banjir, penyimpan karbon, hingga sumber penghidupan masyarakat.
Namun, ekosistem ini menghadapi ancaman serius, seperti pendangkalan, invasi gulma air (enceng gondok), pencemaran limbah, dan dampak perubahan iklim.
Penulis: Joko || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses