
JAKARTA, zonabisnis.id – Pada semester pertama 2023, Citibank Indonesia (Citi Indonesia) membukukan Laba Bersih sebesar Rp1,2 triliun.
“Nilai ini meningkat sebesar 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga Bersih,” kata CEO Citi Indonesia Batara Sianturi, seperti dikutip pada Senin (14/8/2023).
Ia menambahkan, portofolio pinjaman Citi Indonesia tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp43,2 triliun, terutama ditunjang oleh pertumbuhan portofolio kredit dari lini bisnis Institutional Banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan dan asuransi.
Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 297% dan 136%, di atas ketentuan minimum. Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 28,7%.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) gross tercatat stabil di 2,9% dan perusahaan terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang sebagaimana tercermin dalam rasio NPL Net yang sebesar 0,3%.
Batara Sianturi mengungkapkan, perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan dan stabilitas pada kuartal kedua tahun ini. Hal ini menunjukan ketahanan di tengah melemahnya kondisi perekonomian global.
“Kami terus berfokus pada komitmen kami untuk membangun pondasi yang kuat dan pendekatan yang progresif untuk menavigasi kompleksitas pasar global serta menjaga perkembangan positif pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Bantara.
Pada lini Institutional Clients Group, Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik.
Selama semester pertama tahun ini, jumlah kredit Institutional Group meningkat sebesar 12,7%, dengan sektor penyumbang terbesar berasal dari manufaktur, keuangan dan asuransi.
Sumber: R-10 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses