Sido Muncul Tingkatkan Ekspor Ekstrak Kunyit ke Jepang

JAKARTA, zonabisnis.id – Menyikapi meningkatkan kebutuhan pasar untuk produk rempah kunyit di Jepang, manajemen PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mengenjot pasar ekspor bahan baku atau ekstrak kunyit ke negeri Sakura itu.

“Sido Muncul akan menambah jalur penjualan business to business untuk produk herbal ekstrak, selain itu pasar ekspor juga akan terus diperluas,” kata Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Menurut Irwan, ada beberapa negara yang sudah menjadi pasar ekspor produk Sido Muncul. Kini pihaknya menargetkan pasar baru di Jepang. Peluang ekspor terbesar di Jepang adalah produk herbal terutama yang berbahan baku rempah kunyit.

Ia menambahkan, untuk minuman suplemen rempah kunyit memiliki konsumen di negara Jepang yang sangat tinggi. Karena hampir semua masyarakat Jepang menggemari minuman jamu kunyit, terutama mereka yang sering merokok dan minuman alkohol.

Seperti diketahui, kunyit memiliki banyak manfaat dan khasiat. Minuman rempah kunyit, lanjut Irwan, selain dapat untuk penyembuhkan sakit lever dan lambung, juga bisa mencegah tumbuhnya kanker, alzheimer, meringankan arthritis, diabetes kontrol, mengurangi kadar kolesterol jahat dan lainnya.

Selama ini, lanjutnya, pasar minuman jamu kunyit di Jepang dipasok sejumlah produsen besar, bahkan sangat dikenal produk dengan brand Ukon, meski bahan baku diperoleh dari India, Indonesia dan negara lainya.

Di negara Jepang bahan jamu kunyit diproduksi dengan berbagai ragam bentuknya, tidaknya hanya berupa minuman suplemen yang dikemas dalam botol, namun juga ada yang diproduksi berbentuk tablet, kapsul dan lainnya. Bahkan ada yang dikemas sebagai minuman tea kunyit.

“Ini merupakan peluang besar bagi Sido Muncul. Bahkan kami targetkan tahun ini untuk ekspor bahan jamu rempah kunyit ke negara Jepang lebih besar, dibanding ekspor ke negara lain, mengingat kualitas produk Sido Muncul lebih baik dibanding produsen lainnya,” tutur Irwan.

Persiapan besar

Irwan menambahkan, pihaknya telah mempersiapkan semua keperluan ekspor termasuk pendirian pabrik bahan baku jamu tradisional yang didirikan sejak 2010 lalu yang kini sudah beroperasi. Pabrik ini menjadi salah satu yang terbesar di ASEAN dari sisi kapasitas produksi.

Selain itu, Sido Muncul juga telah mendirikan pusat Laboratorium Penelitian Rempah Indonesia, sebagai upaya untuk pengembangan rempah-rempah dan melestarikan sumber daya alam berupa tanaman herbal di Indonesia.

Menurutnya, beroperasinya Pusat Laboratorium Penelitian Rempah yang dibangun di atas lahan seluas 1 hektare lebih itu, diharapkan dapat ikut melestarikan dan mengembangkan tanaman obat.

Hingga saat ini Sido Muncul juga berupaya terus melebarkan sayap bisnisnya ke mancanegara. Berdasarkan laporan tahunan 2022, kontribusi penjualan ekspor baru mencapai 4% dari total penjualan. Segmen makanan dan minuman menjadi segmen bisnis Sido Muncul yang cukup solid di pasar ekspor.

Sido Muncul, tutur Irwan, berupaya ke depan menjadikan Indonesia kembali bisa dikenal di kancah internasional sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah. Oleh sebab itu salah satu upaya untuk menjaga kestabilan pasokan bahan baku obat, perseroan perlu menjaga pasokan produk berkualitas dari para petani, pelaku UKM maupun koperasi produsen bahan baku jamu.

“Pengalaman saya kalau produk bagus itu pasti laku dan dicari orang tapi kalau produk jelek kita yang akan cari konsumen dan itu tidak ada habisnya. Maka solusi kita untuk menjaga kualitas produk adalah kita terus melakukan riset dan pengembangan,” ujar Irwan.

Irwan menuturkan, manajemen Sido Muncul bakal membidik negera-negara potensial untuk pasar bahan baku rempah, mengingat kebutuhan pasar terus mengalami peningkatan pesat.

Irwan sangat optimistis tren kinerja ekspor akan sangat positif dan berkelanjutan, selain pasar domestik juga terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Sumber: Joko | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses