
JAKARTA, zonabisnis.id – Untuk membangun budaya baca guna meningkatkan indeks literasi bangsa, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menyiapkan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi.
Selain KKN Tematik Literasi, Perpusnas dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 juga akan meluncurkan program Relawan Literasi Masyarakat (Relima).
Untuk mendukung kegiatan KKN Tematik Literasi ini, Perpusnas melibatkan perguruan tinggi dari Sabang sampai Merauke dan melibatkan sebanyak 15 ribu mahasiswa yang nantinya akan disebar di seribu lokus desa.
“Nantinya masing-masing desa akan diampu oleh sekitar 15 mahasiswa dari perguruan tinggi,” kata Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Menurut Aminudin Aziz, program ini merupakan upaya bersama antara Perpusnas dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam mengawal program literasi di masyarakat.
“Kami ingin program distribusi 10 juta buku untuk taman bacaan masyarakat (TBM) di masing-masing daerah tidak sebatas menjadi kegiatan membaca buku belaka, tetapi berjalan dengan program-program kreatif dari mahasiswa,” katanya.
Baca juga:
- Perpustakaan Jadi Pusat Ilmu Pengetahuan, Inovasi, dan Kreativitas
- Jadi Penopang Kinerja, Antam Perkuat Supply Emas untuk Amankan Produksi
Program KKN Tematik Literasi akan diselenggarakan sekitar Bulan Juli 2025 atau bertepatan dengan liburan semester, sehingga tidak mengganggu jadwal kuliah.
Mahasiswa yang terlibat dalam program KKN Literasi ini, sebelum diterjunkan ke desa-desa akan mendapatkan pelatihan dari pihak peerguruan tinggi masing-masing. Dengan pembekalan ini, mahasiswa selama 40 hari akan melakukan kegiatan literasi di desa-desa.
“Ini sifatnya bukan magang, tetapi pengabdian masyarakat di daerah, dan itu bisa diakui nilainya, dua sampai tiga satuan kredit semester (SKS),” kata Aminudin.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menambahkan, mahasiswa yang mengikuti Program KKN Tematik Literasi akan mengawal pemberian 10 juta buku bisa benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Mereka berfungsi sebagai pendamping dan melakukan pengelolaan perpustakaan, selain itu, baik mahasiswa maupun relawan juga berfungsi untuk membangun kemitraan, mengingat saat ini dana desa sudah bisa digunakan untuk perpustakaan desa,” ujar Adin.
Ia berharap, para mahasiswa sebagai intelektual muda diharapkan dapat melakukan kegiatan-kegiatan positif di desa yang terkait dengan peningkatan budaya baca.
Penulis: Joko || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses