JAKARTA, zonabisnis.id – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pentingnya pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) guna meningkatkan kesadaran masyarakat dari makan bukan hanya kenyang tetapi menjadi makan sehat.
“Jadi makan itu bukan hanya kenyang, tapi harus sehat. Kami (Bapanas) mengajak seluruh masyarakat untuk memahami konsep konsumsi pangan B2SA, merubah mindset dasar makan tadinya hanya kenyang menjadi makan harus sehat,” jelas Arief Prasetyo Adi, dalam keterangan di Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Ia menambahkan, pihaknya melakukan diversifikasi konsumsi pangan masyarakat melalui Rumah Pangan B2SA, guna membentuk kemandirian pangan.
“Rumah Pangan B2SA ini sebagai sarana sosialisasi, edukasi dan implementasi ke masyarakat untuk mengubah mindset ke arah yang lebih baik dengan menerapkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman sehari-hari dalam rangka meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat,” kata Arief Prasetyo Adi.
Langkah konkret tersebut terlihat pada saat Tim Kerja Program Rumah Pangan B2SA dari Direktorat Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas melakukan monitoring Rumah Pangan B2SA sekaligus memberikan sosialisasi dan edukasi Pola Konsumsi Pangan B2SA di Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
Baca juga:
- Program Bantuan Pangan Beras Mampu Turunkan Angka Kemiskinan
- Jabar dan DKI Jakarta Terbanyak Penjudi Online
Sementara itu, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas Rinna Syawal mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan sumber pangan tersebut, dapat memanfaatkan sumber daya pangan lokal yang mudah ditemui di lingkungan sekitar sehingga memenuhi unsur B2SA.
Menurut Rinna sumber pangan tersebut juga terjangkau bagi masyarakat dan mudah diolah menjadi makanan yang enak dan sehat.
“B2SA itu tidak mahal. Kita bisa memanfaatkan sumber pangan yang ada di sekitar pekarangan rumah. Jangan mencari yang susah untuk didapat. Dan juga, misi kita makan bergizi, jadi dapat dipahami semua kebutuhan gizi dalam setiap menu dapat memenuhi standar B2SA, bukan hanya kenyang, tapi harus sehat,” ungkap Rinna.
Rinna menambahkan, pada tahun 2024, Badan Pangan Nasional mengembangkan Rumah Pangan B2SA di 175 titik lokasi desa prioritas yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Adapun berdasarkan hasil pengukuran skor Pola Pangan Harapan (PPH), jumlah konsumsi padi-padian tahun 2023 sebesar 1192kkal/kap /hari atau sebesar 56,7 persen dari total AKE 2100 kkal/kap/hari. Jumlah tersebut jauh lebih melampaui dari target ideal yang ditetapkan yaitu 1050 kkal/kap/hari.
Penulis: CR-13 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses