JAKARTA, zonabisnis.id– Meningkatnya permintaan kertas belakangan ini, membuat bisnis industri kertas diproyeksikan semakin prspektif.
Menurut Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, melihat pada tahun 2024 ini emiten maupun industri kertas memiliki prospek pertumbuhan yang cukup menarik.
Hal itu didorong oleh peningkatan permintaan kertas baik dari pasar domestik maupun internasional.
“Hal ini kami kira akan membawa sentimen positif bagi emiten kertas dalam negeri seperti PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM),” ujar Miftahul, kepada awak media, Rabu (12/6/2024).
Sebelumnya, kinerja emiten kertas seperti Indah Kiat Pulp dan Paper dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia kompak mengalami penurunan kinerja.
Baca juga:
- Orang Tua, Guru, dan Pustakawan Pilar Utama dalam Pertumbuhan Literasi Anak
- Bank Jago Kucurkan Dana Bantuan Rp50 Miliar ke BBLD
Pada 2023, laba bersih INKP anjlok 52,04% menjadi US$ 411,46 juta. Sebelumnya pada tahun 2022 INKP mencatat laba bersih sebesar US$ 857,51 juta.
Begitu juga dengan penjualan yang mengalami penurunan sebesar 13,06% menjadi US$ 3,47 miliar. Sebelumnya pada tahun 2022 INKP mencatat penjualan sebesar US$ 4,002 miliar.
Hal serupa juga dialami TKIM yang mengalami penurunan laba bersih sebesar 62% menjadi US$ 172,01 juta. Sedangkan pada tahun 2022 TKIM mencatat laba bersih sebesar US$ 463,34 juta.
Begitu juga dengan penjualan yang turun menjadi US$ 1,07 miliar. Angka tersebut menurun sebesar 6,14% jika dibandingkan tahun 2022 sebesar US$ 1,14 miliar.
Miftahul menambahkan, duo kertas Sinarmas ini akan melakukan ekspansi kapasitas produksi, diversifikasi produk, dan peningkatan efisiensi operasional guna untuk memaksimal momentum di tahun ini.
Selain dari segi demand, Miftahul juga melihat emiten kertas akan terdampak fluktuasi harga komoditas seperti pulp dan kertas yang dipengaruhi oleh permintaan global, serta kondisi geopolitik.
Penulis: R-12 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses