Mengapa Ada Biaya Admin dalam Pelayanan Perbankan? Ini Penjelasannya

JAKARTA, zonabisnis.id – Sepertinya kita semua sudah bisa memaklumi jika setiap transaksi yang menggunakan jasa perbankan, selalu ada biaya admin yang dibebankan kepada nasabah atau pengguna.

Nilai biaya admin ini bisa berbeda-beda, besarannya berkisar antara seribu hingga dua ribu rupiah, tergantung jenis pembayaran atau pembelian produk digital. Yang menjadi pertanyaan, mengapa ini bisa muncul biaya admin ini?

Menurut Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, biaya admin perbankan merupakan hal yang lumrah. Karena mereka menggunakan berbagai perangkat teknologi seperti software maupun hardware yang tentu saja memerlukan biaya perawatan.

“Untuk semua layanan yang diberikan oleh perbankan wajar saja kalau dikenakan biaya. Semua layanan tersebut apalagi menggunakan teknologi yang tidak murah tentu membutuhkan perawatan dan biaya operasional,” ucap Piter, Selasa (18/7/2023).

Piter menambahkan, justru masyarakat seharusnya berterimakasih karena mendapatkan layanan yang sangat memudahkan dari perbankan, tetapi hanya membayar biaya yang sangat kecil.

Ia mencontohkan, dahulu masyarakat harus datang ke lokasi untuk membayar berbagai tagihan, mulai tagihan pajak, listrik, sampai layanan air bersih. Sekarang, cukup duduk manis, bisa langsung bayar tanpa perlu antri. Hemat waktu dan masyarakat semakin produktif karena tak perlu antri.

“Bandingkan dengan dulu waktu semuanya harus membayar sendiri, ke kantor pajak, ke PLN, PAM, berapa ongkos transport dan waktu yang harus kita keluarkan,” katanya.

Menurutnya, biaya layanan perbankan saat ini juga lebih murah dibandingkan dengan, misalnya platform Tokopedia, maupun juga sistem pembayaran yang dimiliki oleh toko ritel seperti Alfamart, Indomart.

Hal ini terjadi, tambah Pieter, karena adanya economic of scale. Dimana nasabah perbankan jauh lebih besar daripada nasabahnya aplikasi-aplikasi digital
Tak heran, perbankan lebih efisien.

“Dengan economic of scale perbankan bisa menekan biayanya. Ini juga keuntungan dari adanya persaingan. Nasabah yang diuntungkan,” ucap Piter.

Karena itu, seharusnya, masyarakat tidak lagi berpikir segala sesuatu harus gratis, karena sistem apapun, apalagi berkaitan dengan teknologi pembayaran, tetap memerlukan biaya perawatan dan tentu saja investasi dari perbankan juga tidak kecil. Toh semua itu diberikan untuk kemudahan nasabah.

“Sekarang biaya admin perbankan itu hanya berkisar seribu dua ribu saja, kok merasa berat? Menurut saya mental pengen semua gratis itu harus dibuang,” ucap Piter.

Sumber: R-07 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses