
JAKARTA, zonabisnis.id — PT Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bakal menggelar reboisasi seluas 100.000 hektare dalam satu tahun dan 1 juta hektare dalam lima tahun di kawasan Gunung Mas, Puncak Bogor.
“Kami segera melakukan percepatan. Bahkan kami sudah meminta kepada manajemen PTPN 1, terutama regional 2, segera melakukan penghijauan besar-besaran. Ada kesalahan kami yang tidak mengawasi sehingga menyebabkan banjir,” kata Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani, dikutip dari Youtube RDP Komisi VI DPR RI, Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, terdapat empat permasalahan utama penyebab banjir yakni okupasi lahan PTPN di Gunung Mas yang telah menyebabkan terlampauinya batas maksimal koefisien wilayah terbangun (KWT) sebesar 6 persen dari total area konsesi.
Baca juga:
- Permudah Transportasi Publik, Bayar LRT Jabodebek Bisa Pakai QRIS NFC
- Lebaran 2025, BNI Siapkan Uang Tunai Rp21 Triliun
Dari total luas hak guna usaha (HGU) perkebunan PTPN di kawasan Gunung Mas seluas 1.623,19 hektare, dimana sekitar 500 hektare atau 30,69% telah diokupasi. Okupasi tersebut terdiri dari lahan yang ditanami sayuran dan okupasi untuk bangunan vila.
Lalu reboisasi 407,28 hektare sebesar 25,09%, mitra B2B 306,14 hektare atau sekitar 18,86%, tanaman teh 235,52 hektare atau sekitar 14,51%, areal cadangan 80,00 hekare atau 4,93%, unit agrowisata 39,08 hektare sekitar 2,41%, fasos dan fasum 24,31 hektare atau 1,50%, areal marjinal 21,65 hektare atau sekitar 1,33%, dan emplasmen 11,00 hektare atau 0,68%.
Kemudian, perizinan yang dilakukan mitra secara parsial juga menjadi masalah krusial karena belum terintegrasi dengan kawasan Gunung Mas secara menyeluruh.
Penulis: R-12 || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses