![](https://zonabisnis.id/wp-content/uploads/2024/05/perpus-58-380x200.jpg)
JAKARTA, zonabisnis.id – Taman bacaan masyarakat (TBM) dan perpustakaan desa dibutuhkan dan menjadi ukuran pembangunan desa.
Penegasan ini disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi (Kementerian Desa PDTT) Ivanovich Agusta, dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2024 yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) di Jakarta, pada Selasa (14/5/2024).
Ia menambahkan, saat ini, tercatat pada 2023, sebanyak 33.878 desa yang sudah memiliki perpustakaan desa dan yang belum memiliki sebanyak 41.387 desa. Dia menjelaskan, Undang-undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa sudah direvisi dengan tambahan pasal 72A.
“Kata kuncinya pendidikan, pendidikan kemasyarakatan guna menciptakan lapangan kerja, perekonomian dan kesejahteraan. Jadi dalam hal pendidikan kemasyarakatan itulah letak perpustakaan desa, taman bacaan masyarakat desa, pojok baca, perpustakaan digital desa, dan sebagainya,” jelasnya.
Baca juga:
- Perpustakaan Jadi Ruang Terbuka Bagi Masyarakat untuk Tingkatkan Kesejahteraan
- Tahun Buku 2023, BRI Insurance Bagikan Dividen Rp118 Miliar
Dia menjelaskan, ke depan, akan lebih ditekankan aspek untuk meningkatkan pendidikan kemasyarakatan desa.
“Hanya dengan cara ini kita bisa menjaga Indonesia semakin maju sampai 2045. Ekosistem pendidikan kemasyarakatan sudah pasti membutuhkan TBM, perpustakaan desa, atau nama lainnya,” ujarnya.
Prioritas penggunaan dana desa pada tahun-tahun mendatang, berlaku untuk seterusnya selama peraturannya tidak ada perubahan.
“Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana atau prasarana perpustakaan desa/taman bacaan masyarakat/sanggar belajar, termasuk pengadaan buku dan bahan bacaan serta kegiatan literasi lain,” urainya.
Dia menambahkan, pihaknya tengah merumuskan surat edaran bersama antara Menteri Desa dan Kepala Perpusnas.
“17 Mei resmi secara nasional dan kemudian dipakai di seluruh desa,” tuturnya.
Disebutkan bahwa cakupan dalam SE tersebut tidak hanya TBM dan perpustakaan desa, tapi juga pojok baca, pojok buku, perpustakaan keliling, perpustakaan digital, perpustakaan keluarga desa, dan berbagai kegiatan literasi yang lain.
Baca juga:
- Naik 16,5 Persen, FIF Catatkan Laba Rp1,1 Triliun di Kuartal 1-2024
- BNI Danai Akuisisi PLTB Sidrap oleh Barito Group
SE bersama membuka peluang bagi desa yang akan mengembangkan TBM, perpustakaan desa, atau nama lainnya.
Terkait pendanaan, jelasnya, mencakup APBDes bahkan dana desa, hibah, program pemerintah, dan lainnya. Sebagai informasi, sejak dua tahun lalu dana desa sudah dapat digunakan untuk TBM dan perpustakaan desa.
Pada kesempatan tersebut, pihaknya mengapresiasi Perpusnas yang pada tahun ini akan memberikan bantuan untuk 10.000 desa dan TBM yang mendapatkan masing-masing seribu judul buku.
“Jadi totalnya ada 10 juta buku. Ini jumlah yang sangat besar dan sangat membantu, terima kasih,” pungkasnya.
Penulis: Joko | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses