JAKARTA, zonabisnis.id – Kuota impor gula industri turun menjadi 3,45 juta ton pada 2024 untuk memotong ongkos penyimpanan atau cost of inventory.
“Kita turun kemarin, menjadi sekitar 3,45 juta ton,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Putu Juli Ardika, di Bali, Jumat (29/12/2023).
Menurut Putu, penurunan kuota impor gula dilakukan guna memotong ongkos penyimpanan atau cost of inventory.
Lebih lanjut, pelaku industri dapat mengajukan penambahan kuota impor melalui neraca komoditas perubahan apabila di kemudian hari membutuhkan lebih banyak bahan baku gula rafinasi.
Baca juga:
Penggabungan Angkasa Pura Jadi Terobosan Industri Aviasi Hadapi Perubahan Zaman
Pembangunan Properti Meningkat, Prospek Industri Keramik Melonjak
“Kalau kurang kita tambahin, karena ada neraca komoditas perubahan namanya jadi nanti di tengah jalan ada kekurangan, kita tambahkan,” kata Putu.
Persetujuan Impor (PI) untuk impor gula mentah sedang dalam proses dan sudah dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas).
Sementara itu, Putu menyebut Brazil masih menjadi negara utama untuk impor gula.
Kemenperin telah menetapkan alokasi impor gula untuk 2024. Pada 2023, kuota impor gula industri sebanyak 3,61 ton. Impor tersebut berbentuk gula kristal mentah, kemudian diolah jadi gula kristal rafinasi (GKR).
Penulis: R-13 | Editor: Nurwiyanto | Foto: istimewa
No Responses