Swasembada Pangan Bisa Hemat Devisa Hingga Rp84 Triliun

JAKARTA, zonabisnis.id — Jika swasembada pangan yang terdiri dari beras, gula, garam, dan jagung, bisa direalisasikan, pemerintah bisa menghemat devisa negara hingga US$5,2 miliar atau sekitar Rp84 triliun (asumsi kurs Rp16.154 per dolar AS).

“Apabila swasembada untuk empat komoditas tersebut dilakukan, kita dapat menghemat devisa sekitar US$5,2 miliar,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1/2025).

Menurutnya, penghematan ini bisa digunakan untuk keperluan lain, salah satunya dalam hal penyediaan pupuk untuk pertanian maupun kebutuhan perikanan.

Adapun dalam lima tahun terakhir, yakni 2020–2024, Budi menuturkan bahwa Indonesia mengimpor komoditas beras, gula, garam, dan jagung dengan nilai yang cukup besar.

Baca juga:

Kendati demikian, Budi mengungkapkan tren impor gula dan garam cenderung turun pada periode tersebut. Lebih lanjut, Budi juga menyoroti sejumlah produk pangan yang mampu menunjukkan keberhasilan swasembada dengan surplus yang diarahkan untuk ekspor.

Misalnya, minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang memiliki pangsa pasar ekspor secara nasional sebesar 11,2%.

Selain itu, untuk mendukung penyimpanan pasokan barang kebutuhan pokok, Kemendag juga mempersiapkan gudang-gudang program Sistem Resi Gudang (SRG) sebagai penyimpanan komoditas pertanian.

Budi mengungkap, terdapat enam gudang SRG aktif, 17 flat, dan satu silo SRG pada posisi idle (belum beroperasi) di Jawa Timur. Adapun, kapasitas total gudang SRG idle di wilayah Jawa Timur mencapai 25.900 ton.

Penulis: R-12 || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses