JAKARTA, zonabisnis.id – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan penurunan laba sebanyak 30% menjadi Rp 3,36 triliun pada 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 4,80 triliun. Ini menjadikan penurunan laba perseroan yang terus merosot dalam enam tahun beruntun.
Dikutip dari data Unilver (UNVR), penurunan laba terjadi sejak 2019 bernilai Rp 7,39 triliun, tahun 2020 mencapai Rp 7,05 triliun, tahun 2021 Rp 5,71 triliun, tahun 2022 Rp 5,51 triliun, dan tahun 2023 Rp 4,49 triliun.
Manajemen melalui publikasi laporan kinerja keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/2/2025), mengungkap, penurunan laba ini sejalan dengan pelemahan penjualan bersih dari Rp 38,61 triliun menjadi Rp 35,13 triliun. Laba usaha juga anjlok dari Rp 6,29 triliun menjadi Rp 4,41 triliun.
Sejalan dengan penurunan laba usaha, laba bersih juga melemah dari Rp 4,80 triliun menjadi Rp 3,36 triliun. Begitu juga dengan laba per saham anjlok dari Rp 126 menjadi Rp 88.
Baca juga:
- Lepas Bisnis Es Krim, Unilever Fokus di Bisnis Inti
- Pelindo Tekan Biaya Logistik dengan Integrasikan Kawasan Industri-Pelabuhan
Unilever (UNVR) juga mencatatkan penurunan total ekutias dari Rp 3,38 triliun menjadi Rp 2,19 triliun. Total aset juga turun dari Rp 16,66 triliun menjadi Rp 16,04 triliun.
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Unilever Indonesia telah menyetujui penjualan bisnis es krim kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia. Rapat tersebut juga menyetujui perubahan susunan direksi.
Persetujuan divestasi bisnis es krim tersebut mencerminkan komitmen Unilever untuk memperkuat posisi perseroan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Sebagai informasi, nilai total dari rencana penjualan bisnis es krim (belum termasuk PPN) sebesar Rp 7 triliun.
Penulis: R-09 || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses