
JAKARTA, zonabisnis.id – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan diperpanjang hingga Surabaya dipastikan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk itu, pemerintah mendorong keterlibatan pihak swasta dengan berbagai skema creative financing untuk membiayai proyek infrastruktur ini.
“Kita membuka kemungkinan pihak swasta ikut berpartisipasi, karena sekali lagi yang tidak membebani anggaran,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Ia menambahkan, jadi creative financing kita sangat terbuka apa pun bentuknya, tapi dengan catatan tidak membebani APBN kita.
Baca juga:
- Tiket Balik Kereta Sudah Bisa Dipesan, Ini Jadwalnya
- Dukung Investasi Berkelanjutan, Prabowo Luncurkan Danantara
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, mengungkapkan, saat ini terdapat dua kajian yang berjalan secara paralel.
Kajian pertama adalah kelanjutan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menuju Surabaya oleh operator, sementara kajian kedua adalah proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya yang sebelumnya pernah dikaji oleh investor Jepang.
Risal juga menjelaskan bahwa terdapat dua skema kerja sama yang dipertimbangkan dalam proyek ini, yaitu investasi penuh dari swasta dan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited.
“Kalau nanti yang full investasi, itu bisa penugasan atau penunjukan langsung, tapi kalau berbicara KPBU unsolicited, kita akan menunjuk mereka sebagai pemrakarsa, dan itu akan dilelang,” kata Risal.
Penulis: Joko || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses