
JAKARTA, zonabisnis.id – PT Perta Life Insurance (PertaLife) menargetkan pendapatan premi untuk tahun 2025 sebesar Rp 333,36 miliar.
Menurut Direktur Pemasaran PertaLife, Martino Faishal Saudi, di Bogor, Jumat (24/1/2025), fokus utama perusahaan, termasuk penetrasi captive market di lingkungan Pertamina Group melalui produk unggulan seperti Manfaat Akhir Pesangon (MAPS).
Faishal menjelaskan produk MAPS ditargetkan menyumbang Rp 333,36 miliar terhadap total pendapatan premi.
“Kami menerapkan produk MAPS di seluruh Pertamina Group sebagai bagian dari kebijakan holding,” ujarnya.
Selain itu, PertaLife juga memanfaatkan aplikasi DTM Holding untuk penjualan asuransi perjalanan dinas yang terintegrasi, pengelolaan asuransi kesehatan, dan asuransi purna jabatan bagi direksi serta komisaris Pertamina Group.
Baca juga:
- Pinjol dan Judol Turunkan Penjualan Kendaraan Bermotor dan Asuransi
- Lanjutkan Proyek Strategis 2025, Antam Tegaskan Komitmen Dukung Hilirisasi Mineral
Pada pasar non-captive, PertaLife mengandalkan produk severance yang diproyeksikan berkontribusi Rp 292,13 miliar, serta pengembangan produk anuitas dan asuransi kesehatan yang ditargetkan mencapai Rp 282,34 miliar.
Selain itu, perusahaan memperluas distribusi melalui kanal bancassurance di bank BUMN, BPR, fintech seperti MyPertamina, serta insurtech lainnya.
“Kami berupaya mengurangi ketergantungan pada produk utama dengan mengeksplorasi peluang di sektor asuransi kesehatan dan severance di luar captive market,” kata Faishal.
Tantangan yang dihadapi PertaLife meliputi perubahan kebijakan pada captive market dan dampak implementasi PSAK 117 tentang Kontrak Asuransi.
Meski begitu, perusahaan optimis dapat mempertahankan tren positif setelah mencatat pendapatan premi Rp 1,25 triliun pada 2024, tumbuh 38,72% secara tahunan.
Penulis: R-12 || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses