
JAKARTA, zonabisnis.id — PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR), anak usaha dari Alamtri Resources Indonesia (ADRO),
mencetak laba bersih sebesar US$436,6 juta atau setara Rp7,23 triliun.
ADMR mencetak pendapatan usaha US$1,15 miliar atau setara Rp19,13 triliun sepanjang tahun 2024. Pendapatan usaha ini naik 6,28% secara tahunan dari US$1,08 miliar pada 2023.
Pendapatan ini didorong penjualan hasil tambang ke pihak berelasi sebesar US$453,68 juta, dan jasa lainnya ke pihak berelasi sebesar US$845.044.
Kemudian penjualan hasil tambang ke pihak ketiga sebesar US$699,6 juta.
ADMR juga tercatat membukukan peningkatan beban pokok pendapatan hingga 14,65% menjadi US$576,3 juta, dari sebelumnya sebesar US$502,75 juta pada 2023.
Laba bruto ADMR tercatat melemah 0,93% menjadi US$577,79 juta, dari sebelumnya sebesar US$583,21 juta.
Baca juga:
- Tingkatkan Nilai Tambah, Antam Bakal Akuisisi Tambang Emas Baru
- Pelindo Tekan Biaya Logistik dengan Integrasikan Kawasan Industri-Pelabuhan
Akhirnya, ADMR mencetak laba bersih menjadi US$436,6 juta atau setara Rp7,23 triliun sepanjang 2024. Laba bersih ini turun 0,99% dari tahun 2023 yang sebesar US$441,02 juta.
Adapun sampai akhir 2024, ADMR membukukan penerimaan kas dari pelanggan sebesar US$1,24 miliar, naik dari tahun 2023 yang sebesar US$965,8 juta.
Total aset ADMR sampai akhir 2024 tercatat sebesar US$2,07 miliar, naik dari akhir 2023 yang sebesar US$1,69 miliar.
Kemudian total liabilitas ADMR turun dari US$571,3 juta pada 2024, dari sebelumnya sebesar US$657,37 juta pada 2023.
Sementara itu, total ekuitas ADMR turun menjadi US$1,5 miliar pada akhir 2024, dari sebelumnya sebesar US$1,03 miliar pada 2023.
Penulis: R-09 || Editor: Nurwiyanto || Foto: istimewa
No Responses